REKRUTMEN DAN
SELEKSI
A. Pengantar
Kegiatan rekrutmen merupakan hal
yang penting dalam manajemen SDM. Rekrutmen berkenan dengan bagaimana
organisasi mendapatkan tenaga kerja. Tenaga kerja yang dimaksud adalah pekerja
yang berkompoten yang dibutuhkan oleh perusahaan. Rekrutmen merupakan tahap
awal dari pencarian tenaga kerja, selanjutnya diseleksi. Seleksi yang dilakukan
oleh organisasi merupakan penyaringan calon tenaga kerja yang lebih berkualitas.
Dalam sebuah organisasi biasanya ada divisi atau bidang yang berfungsi sebagai
rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen dan seleksi tenaga kerja merupakan rangkaian
tindak lanjut dari sebuah perencanaan SDM. Hubungan perencanaan SDM dengan
rekrutmen dan seleksi dapat dilihat sebagai berikut:
Proses Rekrutmen sampai Penempatan SDM
Sumber: Lijan P Sinambela, 2016, Manajemen SDM, hal 117
B. Pengertian Rekrutmen
Rivai dan Sagala (2009),
rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses penentuan dan penarik pelamar, yang
mampu bekerja dalam organisasi. Artinya bahwa rekrutmen sebuah media yang
digunakan untuk mendapatkan SDM yang baru dengan metode-metode penarikan
tertentu.
Yunarsih dan Suwatno (2008),
perekrutan merupakan kegiatan untuk mendapatkan sejumlah pegawai, dari berbagai
sumber berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan sehingga dapat menjalankan misi
sebagai realisasi visi organisasi serta tujuannya.
Dubois dan Rothwell (2004),
rekrutmen adalah proses menarik sebanyak mungkin kualifikasi pelamar untuk
lowongan yang ada dan bukan diantisipasi.
Pynes (2004), rekrutmen merupakan
proses penarik kandidat yang memenuhi syarat untuk melamar posisi yang kosong
dalam sebuah organisasi.
Dari beberapa pengertian
rekrutmen diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan sebuah
konsep serta kegiatan penarikan tenaga kerja sebagai SDM sebuah organisasi
melalui tahapan tertentu sebagai penyediaan SDM dalam pemberian tanggung jawab
serta kerja yang diberikan, baik secara jangka panjang, menengah, maupun jangka
pendek.
Rekrutmen juga sering disebut
dengan penarikan tenaga kerja yang merupakan proses pencarian calon karyawan
yang benar-benar dianggap feasible (layak) untuk ditempatkan pada posisi
tertentu dalam organisasi. Setelah proses rekrutmen selesai, maka selanjutnya
adalah seleksi. Dimana seleksi merupakan penyaringan calon tenaga kerja menajdi
tenaga kerja dalam sebuah organisasi yang tentunya dibutuhkan oleh organisasi
tersebut dengan criteria-kriteria seleksi yang ditetapkan oleh organisasi.
C. Sumber dalam Rekrutmen
Dalam organisasi tentunya ingin
memiliki SDM yang berkualitas dan berkompoten. Secara umum terdapat 2 sumber
informasi dalam rekrutmen, yaitu:
1. Sumber informasi internal
Sumber informasi
ini berasal dari data-data bagian divisi SDM, terutama data dari karyawan tetap
maupun kontrak yang sifatnya ditempatkan dalam waktu tertentu dan ditentukan.
2. Sumber informasi eksternal
Sumber informasi
ini berasal dari pihak ekternal, atau lingkungan luar seperti:
a.
Media cetak
b.
Media social
c.
Bursa tenaga kerja
d.
Pengumuman pada instansi
e.
Dan sebagainya
Dalam pengrekrutan baik secara
internal maupun ekternal, terdapat keunggulan serta kelemahan-kelemahan. Berikut
disajikan keunggulan dan kelemahan pengrekrutan secara internal dan eksternal.
1. Pengrekrutan secara internal:
a.
Keunggulan: memberi
motivasi kerja kepada seluruh karyawan untuk meraih prestasi, menumbuhkan
loyalitas yang tinggi dari para pegawai atau karyawan terhadap pimpinan, dapat
menimbulkan kepedulian internal lebih dalam karena pimpinan dianggap lebih
mengutamakan pegawai atau karyawan yang ada.
b.
Kelemahan: konsep stagnan
artinya tidak mendapatkan pemikiran yang baru dari sumber yang baru,
menimbulkan persaingan internal dalam memperebutkan posisi tertentu, pemborosan
energy dan finasial khusus untuk melakukan pendidikan kader internal agar mampu
berkompetisi dengan karyawan handal dari luar organisasi.
2. Pengrekrutan secara ekternal
a.
Keunggulan: membangun
jaringan lebih luas, kemungkinan besar dapat mengubah atau memperbaruhi prilaku
sikap dan mental SDM, memperoleh karyawan yang memiliki kompetensi sangat
tinggi.
b.
Kelemahan: dapat
mengakibatkan kesenjangan social pada karyawan yang ada, membutuhkan
penyesuaian atau adaptasi, tawar menawar gaji bisa sangat tinggi dan dipenuhi
oleh manajemen organisasi.
Dalam pengrekrutan dan seleksi
tenaga kerja atau SDM yang dibutuhkan oleh organisasi, memikili penilaian tertentu
berdasarkan kebijakan internal organisasi tersebut. Secara umum terdapat metode penilaian yang dilakukan oleh
organisasi terhadap calon tenaga kerja, yaitu: Background educations. Metode penilaian
ini merupakan penilaian yang melihat pada latar belakang pendidikan yang
dimiliki calon tenaga kerja. Termasuk kesesuaian pendidikan yang dimiliki oleh
calon tenaga kerja dengan pekerjaan yang disediakan oleh organisasi.
D. Tujuan Rekrutmen dan Seleksi
Rivai dan Sagala (2011),
menjelaskan bahwa tujuan dari rekrutmen adalah menerima pelamar
sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan organisasi dari berbagai
sumber sehingga memungkinkan akan terjaring calon pegawai dengan kualitas
tertinggi dari yang terbaik.
Landasan program rekrutmen yang
baik menurut Simamora (2004), mencakup empat faktor, yaitu:
1. Program rekrutmen memikat banyak pelamar yang memenuhi syarat,
2. Program rekrutmen tidak pernah berkompromi standar seleksi,
3. Berlangsung atas dasar berkesinambungan,
4. Program rekrutmen itu kreatif, imaginative, dan inovatif.
Yujuan berikutnya adalah dalam
rangka memenuhi prinsip rekrutmen the right man, on the right place, at the
right time. Melalui rekrutmen akan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi, sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.
E. Filosofi Rekrutmen
Rekrutment memiliki sejumlah filosofi yang penting untuk diperhatikan
yaitu:
1.
Internal dan Eksternal.
Apakah akan
mempromosikan sebagian besar dalam organisasi atau mengangkat dari luar
organisasi guna mengisi kekosongan pegawai.
2.
Jangka Pendek atau Jangka Panjang.
Sekedar
mengisi lowongan sajakah, atau pengangkatan untuk tujuan jangka panjang. Apakah
organisase mencari pegawai dengan keahlian yang memadai untuk lowongan saat
ini, atau apakah organisasi berupaya memikat tipe calon berbakat yang dapat
menghidupi manjemen di masa yang akan datang.
3.
Kedalaman Komitmen Organisasi.
Kedalaman
komitmen organisasi untuk mencari dan mengangkat tipe pegawai.
4.
Pegawai Sebagai Komoditas atau Pelanggan.
Apakah pelamar
dianggap sebagai komoditas yang hendak dibeli atau sebagai pelanggan yang
hendak dirayu. Organisasi yang menganut rancangan pemasaran terhadap rekrutmen
akan mencurahkan banyak waktu dan guna menentukan apa yang dikehendaki oleh
pelanggannya (pelamar potensial) dan menyusuaikan praktik dan pesan rekrutmen
dengan berbagai segmen pasarnya.
Filosofi rekrutmen menurut Rivai dan sagala (2009) meliputi sejumlah isu
penting terkait dengan:
1.
Mutu pegawai yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Untuk itu sebelumnya perlu dibuat tentang:
a.
Analisis jabatan;
b.
Deskripsi jabatan;
c.
Spesifikasi pekerjaan.
2.
Jumlah pegawai yang diperlukan harus sesuai dengan pekerjaan yang
tersedia untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan melalui peramalan
kebutuhan pegawai, dan analisis terhadap kebutuhan pegawai;
3.
Biaya yang diperlukan diminimalkan;
4.
Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentaang perekrutan;
5.
Fleksibilitas; serta
6.
Pertimbangan-prtimbangan hukum.
F. Hambatan Rekrutmen
Kendala yang terjadu pada saat perekrutan dapat muncul dari organisasi,
perekrutan, serta lingkungan eksternal. Menurut Simamora (2004) kendala yang
lazim dijumpai dari rekrutmen.
a.
Karakteristik Organisasional. Karakteristik organisasiona mempengaruhi
desain dan implementasi sistem rekrutmen.
b.
Citra Organisasional. Pelamar
kerja biasanya tidak berminat dalam mencari lapangan kerja didalam organisasi
tertentu. Artinya, citra organisasi hendaknya dipertimbangkan pula sebagai
kendala yang potensial.
c.
Kebijakan Organisasiaonal. Hal
yang dimaksud dengan kebijakan di sini hal ini adalah aturan dasar yang
bersifat umum dengan memberikan kerangka dasar sebagai acuan dalam mengambil
keputusan bagi organisasi.Berbagai macam kebijakan yang dapat mempengaruhi perekrutan
sebagai berikut.
1)
Kebijakan promosi internal. Kebijakan promosi internal dimaksudkan untuk
menawarkan kesempatan pertama atas lowongan kerja kepada pegawai internal saat
ini yang ada.
2)
Kebijakan kompensasi. Organisasi
bersama dengan departemen SDM biasanya menetapkan kisaran gaji untuk pekerjaan
yang berbeda guna memastikan gaji dan upah yang adil.
3)
Kebijakan status kepegawaian.
Beberapa organisasi menganut kebijakan pengangkatan pegawai paruh waktu dan
pegawai sementara bahkan dewasa ini banyak menggunakan pegawai kontrak atau outsourching.
4)
Kebijakan pengangkatan internasional.
Kebijakan bisa saja menghendaki lowongan kerja asing harus didisi oleh pegawai lokal.
d.
Rencana strategik dan rencana SDM.
Rencana strategik (strategic plans) menunjukian arah organisasi dan
menetapkan jenis tugas, serta pekerjaab yang pelu dilaksanakan. Rencana SDM
menguraikan pekerjaan mana yang harus diisi dengan merekrut secara eksternal
dan secara internal.
e.
Kebiasaan Perekrut. Kesuksesan
perekrut dimasa lalu dapat berubah menjadi kebiasaan. Artinya, kebiasaan dapat
menghilangkan keputusan yang memerlukan waktu dengan jawaban yang sama.
f.
Kondisi eksternal. Kondisi pasar
pegawai merupakan faktor utama dalam lingkungan eksternal yang mempengaruhi
penarikan.
g.
Daya tarik pekerjaan. Seandainya,
posisi yang akan diisi bukanlah pekerjaan yang menarik, perekrutan sejumlah
pelamar yang berbobot akan menjadi tugas yang sulit.
h.
Persyaratan pekerjaan. Organisasi
menawarkan sebuah pekerjaan dengan imbalan persyaratan tertentu, dan memiliki
ekspetasi tertentu pula mengenai tipe pegawai yang sedang dicari. Pelamar
mempunyai kemampuan dan minat yang ditawarkan, serta mencari pekerjaan yang
memadai dari dua pengharapan ini (organisasi dan pelamar)
G. METODE DAN TEKNIK
REKRUTMEN
1.
Metode Rekrutmen
1.
Teori Deret, Menentukan jumlah yang bekerja atas beban kerja yang
bervariasi setiap harinya.
2.
Sampel, Pengontrolan daftar inventaris pembukuan, kesimpulan cirri-ciri
populasi pegawai dan tingkat reabilitas yang khusus.
3.
Program Linear, Menetapkan sumber-sumber yang jarang dalam kebiasaan yang
umum dalam suatu organisasi.
4.
Teori keputusan, Badan eksekutif yang menetapkan langsung calon mana yang
akan direkrut dan berapa banyak jumlah pekerja yang dibutuhkan.
5.
Korelasi, Membandingkan korelasi fungsional departemen, terisi satu
apakah menyebabkan terganggunya departemen yang lain.
6.
Teori Permaianan, Metode ini menyajikan rekrutmen melalui persaingan
antara pelamar kerja.
7.
Metode Nomor Indeks, Ukuran dari turun naiknya harga, Jumlah kegiatan
organisasi dikaitkan dengan suatu periode, disajikan dalam nomor variabel.
8.
Analisis Rentetan Waktu, Penafsiran penarikan pegawai, biaya pelatihan,
dan produksi, dalam suatu periode tertentu.
9.
Simulasi, Pengetasan pekerja melalui suatu simulasi proses pekerja rutin
dalam jangkawaktu pendek atau waktu tes.
10.
Teknik Reviu Program Evaluasi, Memberi gambaran kepada calon pegawai yang
diterima tentang jaringan kejadian dan kegiatan kerja, penetapan sumber-sumber,
pertimbangan waktu dan ongkos, menyusun jaringan, dan saluran kritik dari prosedur
rekrutmen.
11.
Statistik Chart Kontrol Kualitas, Menentukan kelas-kelas
departemen dengan kualifikasi syarat
pekerja tertentu untuk dapat memasukinya, sehingga dapat mengontrol dan
menentukan pekerja.
12.
Model Inventori, Menentukan pegawai dihubungkan dengan inventaris
organisasi.
13.
Model Integrasi Produksi, Mengurangi sekecil mungkin biaya pekerja,
produksi, dan inventaris
STATEGI REKRUTMEN
Perencanaan
SDM
·
Berapa Kebutuhan SDM?
·
Kapan Kebutuhan SDM?
·
Spesifikasi seperti apa yang dibutuhkan?
Tanggung jawab organisasi
·
Staf SDM dan Manager Oprasional
·
Gambaran perekrutan yang akan dilakukan
·
Pelatihan perekrut yang digunakan
Strategi Kebijakan Rekrutmen
·
Berbasis organisasional atau outsourching
·
Tetap atau staf yang fleksibel
·
Pertimbangan Kebijakan
Metode Perekrutan
·
Metode Internal
·
Berbasis Internet
·
Metode eksternal
REFERENSI
·
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Irham Fahmi, Alfabeta 2016
·
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Prof. Dr. Lijan Poltak S, Bumi Aksara 2016
·
Perencanaan &
Pengembangan SDM, Donni Juni Priansa, Alfabeta, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar